Saturday, October 18, 2008

Mencontek di usia belia


Kapan ya saya mencontek untuk pertama kalinya... kalau tidak salah kelas 2 atau 3 SD, saat itu adalah ulangan Mata Pelajaran (Mapel) tersulit untuk saya, yaitu Bahasa Daerah! untuk sekedar tahu aja ya, tapi ini rahasia, salah satu kebahagiaan terbesar saya ketika masuk sebagai murid SMA adalah sudah tidak adanya Mapel Bahasa Daerah! hahaha wong jowo tidak bisa boso jowo, yaa gimana lagi, memang sulit sekali bahasa itu karena banyak macemnya. Dan kembali ke topik, pada saat itu saya ulangan mapel Bahasa Daerah, dengan persiapan khas saya (Nyantai tapi bener bener santai) saya maju menghadapinya. Kertas lembar jawaban dibagikan oleh ibu guru yang terus mengomel memperingatkan kalau ada yang berani mencontek, lalu kertas soal juga diberikan oleh Bu Guru dan lagi dengan mengomel omelan yang sama. waktu yang disediakan katakanlah 1 jam, pada menit menit awal saya masih lancar menjawab tapi seiring dengan bertambahnya detik menjadi menit, menit hampir menjadi jam, pertanyaan pertanyaan ternyata masih banyak yang belum saya jawab, mungkin pertanyaan yang belum saya jawab sekitar 30 %. loh bukannya yang 70% udah selesai? jadi tidak usah panik, mungkin ada yang berpikiran begitu, tapi itu karena mereka tidak tahu kalau dalam 70% itu 40% adalah jawaban ngasal. Tapi sungguh dalam kepanikan saya mencoba untuk tidak mencontek, tapi tiba - tiba teman yang bersebelahan dengan saya selesai (dia adalah rangking 1 kelas saya di semua tingkatan kelas) kemudian dia melihat ke arah saya dan mengejek "wah mosok anak'e kebo'ae gak ngerti?" ("ah masa anaknya kebo tidak tahu?"), wah sayapun tertunduk malu, tapi saya kesal dan akhirnya saya mencontek dia untuk sisa pertanyaan yang belum saya jawab. Tanpa saya sadari dia menyadari gerak-gerik curiga saya, diapun bertanya "anak'e kebo iku opo Gar?" ("anaknya kebo itu apa gar?") lalu saya secara refleks menjawab "gudhel". Spontan dia bilang "waaah nyonto koen gar ya? mau ga' ngerti saiki dadi ngerti" ("waaah kamu nyontek Gar ya? tadi tidak mengerti sekarang mengerti") "ah enggak" jawaban simpel saya dan tentu saja dia menjadi seperti Bu Guru yang terus mengomel tiada henti,,, wah Gurunya ada dua nih sekarang.Yaaah gara2 peristiwa itu saya ketagihan mencontek, dan terus berlanjut sampai SMA kelas dua, dan SMA kelas 3 sudah saya kurangi,meskipun dampak mencontek tidak kelihatan dulunya, tapi sungguh itu kelihatan ketika ada perbandingannya, yaitu orang - orang yang tidak mencontek. Coba saja bandingkan sendiri... sebelum saya akhiri kita cari hikmah dari peristiwa itu,
pertama...Alhamdulillah reflek saya cepat
kedua...jangan cepet panas kalau diejek
ketiga...belajarlah sebelum ulangan

kalo ada tambahan silahkan tambahin...peace :)

No comments: