Monday, October 27, 2008

Diklat OSIS>>>!!!<<<


Diklat OSIS saat SMA yang pertama kali mungkin menjadi diklat yang paling kuingat, karena banyak sekali peristiwa "mengerikan" saat disana, tapi ketika selesai jadilah cerita serem menjadi sebuah kisah klasik untuk masa depan.
Sebenarnya saya tidak berniat menjadi anggota OSIS, tapi ketika itu Bobbi, Catur, Ridho ngajakin karena mendengar cerita dari senior tentang Diklat OSIS...saat itu senior menceritakan betapa bahagianya mereka ikut diklat OSIS, dan tampaknya ketiga teman saya itu terpancing ajakan mereka, dansayapun terpancing ajakan ketiga teman saya itu,,,wuiih dahsyatnya MLM.
Kami bertigapun ikut kegiatan Diklat OSIS, ketika itu Diklat diadakan di Pantai Kondang Merak. Smangat 45 pun membumbung, kegiatan di pantai memang selalu mengasyikkan...persiapan2 kami siapkan dengan matang,dalam perjalanan tidak ada rasa tegang diantara kami, senior yang satu tingkat diatas kami (yang menjadi peserta juga) juga tidak terlihat muka cemas di wajah mereka. dan akhirnya udara pantai merasuk ke hidung, waaah sudah deket, terlintas di pikiran kegiatan2 yang menyenangkan.
Akhirnya sampai juga kami, kami sampai di pantai ketika menjelang malam, kami berempat (saya, Bobbi, Catur, Rido) langsung turun dan melihat pemandangan pantai yang mempesona (pemandangannya persis seperti gambar diatas tapi bedanya kami berempat dan tidak ada perhu yang lagi melintas),. Ketika sedang asyik2nya...tiba2 teriakan2 keras berseliweran di telinga "hei!ngapain kalian! ngumpul satu kelompok cepat!!!!"
dengan perasaan bingung kami ke barisan kelompok, dan kamipun sadar kami telah ditipu...disini bukan tempat untuk bersenang2 melainkan digojlok habis2an!!!

Hari pertama dan kegiatan pertama kami langsung apes,,,pada saat pertama kali menginjakkan kaki di pantai kami disuruh mendirikan tenda dalam 10 menit, kami terlambat 3 menit (karena banyak tenda yang harus dipasang) jadi 3 menit dalam 1 detiknya 1 kali push-up!!! jadi kami langsung berhutang 180 push-up!!

selanjutnya dilanjutkan dengan pemeriksaan barang bawaan, kami merasa nyantai tapi... seorang panitia berteriak "siapa yg bawa pisau!!!!!" panitia mengacungkan sebuah pisau gunung, dan itu punya saya...akan maju tiba2 Bobbi langsung merangsek ke depan. si Bobbi rupanya ikut bawa pisau karena kuceritakan bagaimana bergunanya pisau gunung itu kalau dibawa ke hutan,, merasa bersalah juga sih, karena saya dan bobi membawa pisau adalah kesalahan paling besar ketika pemeriksaan...yang paling lucunya lagi saya mengaku membawa pisau karena disuruh Rido (waduh sorry dir)...emang saya bawa pisau gunung itu karena lihat catetan Rido, disitu tertulis pisau,,,tapi maksud pisau sebenarnya adalah pisau dapur...

Kemalangan di hari pertama membuat kami langsung sigap di hari2 berikutnya sehingga jarang melakukan kesalahan...

sebenarnya masih banyak tapi yang paling berkesan emang yanghari pertama dimana kami datang dengan tujuan bersenang2 ternyata.....wuih out of mind!!!!!!!!!!!!!

Wednesday, October 22, 2008

Menulis yang enjoy


hehehe sebenarnya saya masih ga tau mau nulis apa, jadi mending saya bikin tulisan yang memotivasi saya sendiri, dan Alhamdulillah kalau nawak - nawak (kawan - kawan) ternyata juga ada yang termotivasi

Pertama sebelum menulis, tenangkan pikiran selama beberapa detik, kemudian bayangkan apabila tulisanmu dibaca oleh orang lain dan mempunyai efek samping yang positif bagi pembaca itu. Kemudian mulailah menulis apa yang ingin kamu tulis, jangan terburu - buru. Istirahat di tiap paragraf bila diperlukan, dan ketika istirahat itu ulangi lagi kegiatan sebelum menulis diatas.

"bang blum manjur bang"

oke, kalau masih belum enjoy...sekarang perhatikan apa yang kamu tulis, tulis tentang hal - hal yang kamu senangi dan kamu mengerti. Ingat yang pertama tulis hal yang kamu senangi dulu bukan yang kamu mengerti dulu, kalau kamu melakukan sebaliknya maka kemungkinan besar kamu akan mencicipi pengalaman seperti saya... saya pernah bikin blog tentang hal yang saya mengerti tapi kurang begitu saya senangi, pada awalnya semua berjalan seakan sempurna tapi lama kelamaan saya stuck and never go forward anymore . jadi ingat hal yang kamu senangi dulu, kalo kamu belum mengerti tentang hal2 yang berkaitan dengan yang kamu senangi, makanya cari tahu hehehe

"bang belum manjur bang"

klo belum manjur juga, coba menulis di cuaca yang kamu anggap paling nikmat,,,misal "kalau hujan tuh udaranya khas, jadi saya seneng dengan cuaca klo lagi hujan"
jadi otakmu biar santai dan enjoy buat memikirkan apa yang ingin kamu tulis

"bang belum manjur juga bang"

Blum manjur juga!!! klo masih blum manjur, kamu cari orang yang berani bayar untuk membuat kamu menulis, jadi semangatmu bisa terpompa buat menulis yang bagus...tapi ingat jangan asal agar klienmu itu mau memakai jasamu lagi

"bang masih blum manjur.."

bentar2 kamu udah bisa baca tulis blum?

"belum bang"

walaaah belajar dulu sana!!! makanya dari tadi g ada yang manjur...semprul


sekian, dari saya

Monday, October 20, 2008

Duhai Maling....


entah berapa kali saya kecurian, HP pertama saya dicuri oleh pencuri (ya iyalah masa ya iyaya)... kejadian itu pada saat kelas 3 SMA, di sebuah malam yang tenang keadaan menjadi tidak waspada sehingga orang yang menggunakan kewaspadaanya untuk perbuatan salah menjadi nekat, malam yang tenang berubah menjadi malam yang panjang...kalau yang di Bandun pencurian terhadap saya yang paling saya ingat munkin pencurian sandal, sandal 50.000 yang baru berusia 2 minggu lenyap tanpa menyisakan apapun...respon saya terhadap 2 peristiwa itu bisa dibilan buruk, saya masih suka tidak ikhlas dalam waktu yang lama, suka marah yang tidak perlu...
tapi sungguh hal2 diatas tidak sebanding dengan pencurian yang terjadi terhadap teman2 saya, kejadian2 yang menimpa teman2 saya terjadi setelah saya mengalami 2 peristiwa diatas. Dan sebagian rekasi mereka sungguh membuat saya malu ketika mengingat bagaimana reaksi saya ketika mengalami 2 peristiwa tadi. Pertama ada teman saya yang kehilangan HP, HP yang hilang memang bisa dibilang mewah tapi sayang dia menyikapinya dengan memanggil dukun dan hasilnya (sudah pasti) nihil...kedua ada teman saya yang kehilangan laptop, yang bisa dibilang "baru beli", pada awalnya dia tidak percaya bahwa laptopnya hilang, karena ditaruh dikamar...tapi setelah setengah jam-an mencari, dia yakin laptop barunya itu telah dicuri, yang mengaetkan saya dia langsung mengikhlaskan laptop barunya itu, dan inilah yang membuat saya trenyuh mengingat sikap saya pada saat kehilangan barang...ketiga peristiwa ini terjadi 8 jam sebelum tulisan ini ditulis, seorang teman cewek saya kehilangan tasnya, tasnya memang ga masalah tapi masalahnya adalah isi tasnya yang berisi 2 HP, buku2 kuliah, dan dompet,,,dan namanya cewek menangislah dia (tapi tidak meratap ,just cry) dan Alhamdulillah banyak orang yang menghiburnya jadi dia kelihatan tidak terlalu sedih,,,tapi yang paling mengena menurut saya adalah nasehat dari ayahnya yaitu "sudahlah jangan nangis, kehilangan barang itu biasa bisa dicari lagi, yang penting jangan kehilangan iman"
aaaah betapa malunya diri ini mengingat sikap saya atas peristiwa yang menimpa saya,,,,,, dan untukmu maling, semoga kamu bisa bertobat dan tidak merasakan apa yang kami rasakan

Dont judge a book from its cover


Jangan menilai sebuah buku dari kovernya, atau jangan menilai manusia dari penampilannya...Ketika saya baru masuk hari pertama di SMA saya, saya menempati kelas 1-7 pada saat MOS, disitu saya bertemu dengan teman - teman yang disebut "berandalan kelas 1", eh pada hari pertama jam pelajaran efektif saya dipindahkan. Dari kelas 1-7 saya berpindah ke kelas 1-5, karena tidak kenal dengan anak-anak di kelas itu dan saya lagi males ditanya-tanya ini itu, saya memilih untuk "menyendiri" saja dulu. Ketika itu satu kursi di sebelah kursi paling belakang dan paling pojok kosong, dan yan duduk di paling pojok belakang itu adalah seorang laki2 hitam, berkacamata, dan bertampang blo'on. menurut analisa otak saya pada saat itu, anak itu menunjukkan indikasi tidak terlalu banyak omong saya lansung menuju tempat itu...dalam perjalanan saya melihat sebuah tatapan yang biasa dilontarkan Bruce Lee kepada lawan lawannya, tatapan itu memandang saya ketika saya berjalan ke arah anak berkulit hitam, berkacamata, dan bertampang bloon itu. sayapun duduk di sebelah dia, dia yang saya kira tidak banyak omong ternyata adalah orang paling banyak ngoceh di kelas! bukan hanya ngoceh, kelakuannyapun sangat sulit ditebak,,,"aduh kenapa orang ini kayak begini" pikirku saat ini....tahukah bahwa dia (si kacamata, si hitam, bertampang bloon) kemudian menjelma menjadi anak paling terkenal di SMA (menjadi ketua OSIS) dan sekarang dia sudah lulus tes Akmil,dan sudah merintis jalan sebagai tentara nasional.
bila diingat bagaimana kesan pertama kali saya waktu melihatnya sungguh hal diatas tidak masuk akal, tapi setelah mengenalnya "he's good"...dan tahukah yang memberi tatapan bruce lee waktu saya pertama kali datang ke kelas 1-5, teryata dia adalah laki2 yang suara dan gayanya lebih lembut dari cewek! atau disebut .....(tahukan?)
aduh dunia,,,please dont judge a book from its cover, oyi

Sunday, October 19, 2008

Malangku tampil di Kompas 2

Nah sekarang kita lanjutkan tulisan dari Drs. M. Dwi Cahyono, M.Hum pasti semua penasaran kan?ok ini dia

2. Malang sebagai Pusat Pemerintahan

Sejarah mencatat bahwa Malang beberapakali tampil sebagai pusat pemerintahan. Pada masa Hindu-Buddha, setidaknya terdapat lima kerajaan yang berpusat di Malang, yaitu Kanjuruhan (abad VIII), Mataram masa pemerintahan Pu Sindok (abad X), Singhasari (abad XIII), vasal Majapahit di Tumapel dan Kabalan (abad XIV-XV), serta kerajaan kecil Sengguruh (abad XVI).

Keberadaan pusat pemerintahan berlatar agama Hindu di Malang berakhir dengan adanya ekspansi Kasultanan Demak terhadap “kantong kekuasaan Hindu terakhir Sengguruh (Malang selatan)” dibawah pimpinan Trenggana tahun 1545. Kekuasan Demak atas Malang tidak berlangsung lama, seiring dengan runtuhnya Kasultanan Demak dan selanjutnya digantikan oleh Kasultanan Pajang dan Mataram.

Pada awal pemerintahan Kasultanan Mataram, yang diperintah oleh Panembah-an Senapati, penguasa di Malang menolak tunduk kepada Mataram. Dalam kitab “Babad Tanah Jawi Pesisiran” diberitakan bahwa Adipati Malang dan seluruh adipati di Jawa Timur menolak tunduk pada Mataram. Pasukan Mataram yang dikerahkan oleh Senapati tidak berhasil menundukkan Adipati Malang, dan baru berhasil oleh ekspansi militer pada masa pemerintahan Sultan Agung (1614).

Dalam legenda lokal “Babad Malang” dikisahkan bah-wa kala itu Adipati Malang dijabat oleh Ranggo Tohjiwo, kakak Panji Pulangjiwo – panglima perang Malang yang gugur di dalam pertempuran melawan Mataram. Pusat pemerintahan berada di Pakisharjo, yang kemungkinan berlokasi di lereng barat Gunung Buring (dahulu termasuk Distrik Pakis). Basis pertahanan mempergunakan bekas benteng dari masa awal kerajaan Singhasari di Kutho Bedhah, yang berada di tanah membukit dan terlindung oleh tiga aliran sungai (Brantas, Bango dan Amprong). Toponimi “Kutho Bedhah” berarti kota atau benteng kota yang terkoyak oleh serangan musuh. Bentuk topografinya mengingatkan kita pada supit udang (supit urang).

Tempat inilah yang kiranya dalam sumber sejarah lain dinamai “Supit Urang”.
Kawasan Malang oleh Mataram ditempatkan ke dalam “Mancanegara atau Bang Wetan”, dan dipimpin oleh adipati. Walaupun secara de yure kawasan Malang ditempatkan dalam kekuasaan Mataram, namun sebagaimana halnya penguasa-penguasa lokal lain di mancanegara, Adipati Malang juga memerintah secara semi-otonom. Bahkan, sepeninggal Sultan Agung, penguasa di Malang bermaksud untuk turut memisahkan diri dari kekuasaan Mataram. Oleh karenanya, para penguasa Mataram pengganti Sultan Agung berusaha un-tuk mereintegrasikan Malang kedalam kekuasaan Mataram.

Upaya ini antara lain dilakukan oleh Sultan Amangkurat II yang berkoalisi dengan Kompeni Belanda, dan baru benar-benar berhasil pada tahun 1767. Ketika Kompeni Belanda mengusai Malang (1767), penguasa di Malang adalah Raden Dipatie Wironegoro (1749-1767). Ia digantikan oleh Mojokoesoemo, yang memerintah dalam waktu singkat (1767-1768). Kurun waktu pemerintahannya yang amat singkat ini tampaknya terkait dengan instabilitas di Malang pada tahun 1767-1771.

Pejabat yang memerintah di Malang selanjutnya, khususnya antara tahun 1768-1820 (52 tahun) tak diketahui. Berita yang runtut mengenai para penguasa di Malang baru diperoleh sejak pemerintahan Raden Pandji Wielasmorokoesoemo atau Raden Adipati Ario Notodiningrat I. Menurut Surat Resolusi tertanggal 21 Oktober 1820, ia memakai gelar “Ra-den Tumenggung (RT)” Notodiningrat (1820-1839), yang sebelumnya menggunakan gelar “Raden Adipati Ario (RAA)”. Ada kemungkinan ia telah memegang pemerintahan sebelum tahun 1820 dengan gelar RAA, dan sejak 1820 gelarnya berubah jadi RT. Antara dirinya dan Mojokoesoemo boleh jadi masih ada satu atau dua pejabat lainnya, yang juga bergelar adipati. Kiranya perubahan gelar dari adipati menjadi tumenggung terjadi sejak tahun 1820. Hal ini tampak pula pada dua pejabat setelahnya, yaitu Notodiningrat II (1839-1884) dan III (1884-1898), juga memakai gelar RT. Dengan demikian, antara tahun 1820-1898 pemerin-tahan di Malang memasuki masa sisipan, yang disebut dengan “Masa Katumenggungan”. Dua pejabat yang memerintah sesudahnya, mulai tahun 1898-1945, yaitu Soerioadiningrat atau R. Sjarip (1898-1934) dan Sam (1934-1945), kembali mempergunakan gelar “RAA”.

Bangunan pusat pemerintahan (pendopo) dibangun pada tahun 1839, yaitu pada masa akhir pemerintahan RT Notodingrat I, atau bertepatan dengan Masa Katumenggung-an. Dengan demikian, semula bangunan ini merupakan Pendopo Katumenggungan. Oleh karenanya, bisa difahami bila desa tempat bangunan ini berdiri bernama “Temenggungan”. Ada kemukinan, sebelumnya telah terdapat pendopo lama. Jika benar demikian, boleh jadi pendopo ini adalah hasil renovasi terhadap pendopo terdahulu. Semula di sebelah selatan pendopo terdapat tanah lapang yang berfungsi sebagai alon-alon lama, yang kini berubah jadi pertokoan. Berarti, alon-alon yang dibangun pada tahun 1882 merupakan relokasi bagi alon-alon lama itu, yang peruntukannya disesuikan dengan kepentingan pemerintah Hindia Belanda.

Semenjak pemerintahan Daendels (1808-1811) daerah di Hindia Belanda dibagi menjadi sejumlah kabupaten dan karesidenan. Pada tahun 1818 konsepsi karesidendenan itu kian dipertegas dan dikukuhkan dengan Staatblaad No. 16 tahun 1819. Salah sebuah karesidenan di Jawa Timur adalah Pasuruan. Pada mulanya, Malang termasuk dalam wila-yah Karesidenan Pasuruan, yang berpusat di Kota Pasuruan sekarang. Sejak tahun 1824, di Malang ditempatkan seorang Asisten Residen, yang membawahi delapan distrik, yaitu: (1) Kota, (2) Karangploso, (3) Pakis, (4) Gondanglegi, (5) Penanggungan, (6) Ngantang, (7) Batu, dan (8) Lawang.

Kantor Asisten Residen Pasuruan di Malang berada di suatu tempat berhalaman luas lengkap dengan kolam asri, yang setelah dibangunnya Alon-alon (1882), posisinya itu tepat berada di sisi selatan Alon-alon. Sejak tahun 1926 pusat pemerintahan karesidenan dipindah dari Pasuruan ke Kota Malang, yang selanjutnya lazim dinamai “Ka-residenan Malang”. Namun demikian, Kantor Residen Malang baru dibuat tahun 1936 di pojok selatan-timur Alon-alon. Halaman luas eks kantor Asisten Residen beralih fungsi jadi pangkalan oplet dan demo. Setelah kemerdekaan RI, di areal ini dibanguan Kantor Pos hingga kini. Relokasi pusat karesidenan itu terjadi seiring dengan makin menguatnya posisi ekonomi di Malang, khususnya berkat maraknya industri perkebunan.


Alhamdulillah ternyata sejarah kota kelahiran saya begitu menarik, saya baru menyadarinya... special thanx to Drs. M. Dwi Cahyono, M.Hum

Saturday, October 18, 2008

Mencontek di usia belia


Kapan ya saya mencontek untuk pertama kalinya... kalau tidak salah kelas 2 atau 3 SD, saat itu adalah ulangan Mata Pelajaran (Mapel) tersulit untuk saya, yaitu Bahasa Daerah! untuk sekedar tahu aja ya, tapi ini rahasia, salah satu kebahagiaan terbesar saya ketika masuk sebagai murid SMA adalah sudah tidak adanya Mapel Bahasa Daerah! hahaha wong jowo tidak bisa boso jowo, yaa gimana lagi, memang sulit sekali bahasa itu karena banyak macemnya. Dan kembali ke topik, pada saat itu saya ulangan mapel Bahasa Daerah, dengan persiapan khas saya (Nyantai tapi bener bener santai) saya maju menghadapinya. Kertas lembar jawaban dibagikan oleh ibu guru yang terus mengomel memperingatkan kalau ada yang berani mencontek, lalu kertas soal juga diberikan oleh Bu Guru dan lagi dengan mengomel omelan yang sama. waktu yang disediakan katakanlah 1 jam, pada menit menit awal saya masih lancar menjawab tapi seiring dengan bertambahnya detik menjadi menit, menit hampir menjadi jam, pertanyaan pertanyaan ternyata masih banyak yang belum saya jawab, mungkin pertanyaan yang belum saya jawab sekitar 30 %. loh bukannya yang 70% udah selesai? jadi tidak usah panik, mungkin ada yang berpikiran begitu, tapi itu karena mereka tidak tahu kalau dalam 70% itu 40% adalah jawaban ngasal. Tapi sungguh dalam kepanikan saya mencoba untuk tidak mencontek, tapi tiba - tiba teman yang bersebelahan dengan saya selesai (dia adalah rangking 1 kelas saya di semua tingkatan kelas) kemudian dia melihat ke arah saya dan mengejek "wah mosok anak'e kebo'ae gak ngerti?" ("ah masa anaknya kebo tidak tahu?"), wah sayapun tertunduk malu, tapi saya kesal dan akhirnya saya mencontek dia untuk sisa pertanyaan yang belum saya jawab. Tanpa saya sadari dia menyadari gerak-gerik curiga saya, diapun bertanya "anak'e kebo iku opo Gar?" ("anaknya kebo itu apa gar?") lalu saya secara refleks menjawab "gudhel". Spontan dia bilang "waaah nyonto koen gar ya? mau ga' ngerti saiki dadi ngerti" ("waaah kamu nyontek Gar ya? tadi tidak mengerti sekarang mengerti") "ah enggak" jawaban simpel saya dan tentu saja dia menjadi seperti Bu Guru yang terus mengomel tiada henti,,, wah Gurunya ada dua nih sekarang.Yaaah gara2 peristiwa itu saya ketagihan mencontek, dan terus berlanjut sampai SMA kelas dua, dan SMA kelas 3 sudah saya kurangi,meskipun dampak mencontek tidak kelihatan dulunya, tapi sungguh itu kelihatan ketika ada perbandingannya, yaitu orang - orang yang tidak mencontek. Coba saja bandingkan sendiri... sebelum saya akhiri kita cari hikmah dari peristiwa itu,
pertama...Alhamdulillah reflek saya cepat
kedua...jangan cepet panas kalau diejek
ketiga...belajarlah sebelum ulangan

kalo ada tambahan silahkan tambahin...peace :)

Friday, October 17, 2008

Malangku tampil di Kompas 1


Sebagai arek malang, maka saya senang sekali bila kota kelahiran saya ini disebut dalam suatu berita. Eh tidak sengaja saya menemukan artikel Drs. M. Dwi Cahyono, M.Hum dari Univ. Negeri Malang yang diterbitkan kompas, yaitu judulnya "Khasanah Tinggalan Budaya Indis di Malang"... setelah saya baca ternyata menarik sekali tulisan beliau maka saya tidak segan - segan mengutipnya untuk blog ini. Berikut isinya

A. Latar Keberadaan Budaya Indis di Kawasan Malang
Malang adalah salah satu daerah di Jawa Timur yang memiliki banyak tinggalan budaya Indis. Kota-kota lain yang tergolong kaya akan peninggalan budaya Indis adalah Surabaya, Pasuruan dan Probolinggo, Di samping itu, kendati tidak sekaya keempatnya, Kota Kediri, Kabupaten Sumenep dan Tuban, serta Kecamatan Besuki, Babad dan Bangil juga mempunyai cukup banyak tinggalan budaya Indis. Di wilayah Malang, tinggalan buda-ya Indis paling banyak berada di dalam Kota Malang. Di luar Kota Malang, masih terdapat sejumlah tempat yang juga kedapatan banyak peninggalan budaya Indis, seperti Lawang, Batu dan Turen. Peninggalan budaya Indis di kawasan Malang tersebar di penjuru wilayah-nya. Kekayaan akan tinggalan budaya Indis itu tak lepas dari perannya pada masa Hindia Belanda, baik dalam bidang politik, pemerintahan, ekonomi, dan lebih dari itu dilatari oleh keelokan panorama alamnya yang sejuk-nyaman.

1. Malang sebagai Pusat Perlawanan terhadap Kolonialisme
Pemerintah Kompeni Belanda berhasil memasuki dan menguasai daerah Malang lebih belakangan jika dibandingkan dengan penguasaannya terhadap wilayah-wilayah lain di Jawa Timur. Hal ini disebabkan dalam kurun waktu sekitar 60 tahun (1707-1767) Malang menjadi pusat perlawanan terhadap Kompeni Belanda dan sekaligus terhadap pemerintah kerajaan Mataram. Sebenarnya jauh sebelum itu (1679), Ngantang di bagian barat Malang, tepatnya di bukit Selokurung, pernah dijadikan benteng pertahanan terakhir dari Trunajaya yang berkoalisi dengan bangsawan Goa, Kraeng Galengsong. Pasukan Kompeni di bawah pimpinan Kapten Franciscus Tack yang berkoalisi dengan prajurit Mataram masa pemerint-ahan Amangkurat II berhasil menggempur benteng Selokurung. Dalam pertempuran hebat itu Kraeng Galengsong gugur, sementara Trunajaya ditangkap.

Berselang tujuh tahun (1686), kembali daerah Malang menjadi basis perlawanan Untung Surapati terhadap koalisi Kompeni Belanda dan raja Mataram (Amangkurat II). Se-telah Surapati mendirikan pemerintahan di Pasuruan dengan status otonom dari Mataram dan menobatkan diri sebagai Adipati Wiranegara, dalam kurun waktu 20 tahun (1686-1706) Malang ditempatkan di bawah kekuasaannya. Pada tahun 1706 pasukan gabungan yang terdiri atas tentara Kompeni, Madura (Cakraningrat), dan Kartasura berhasil menggempur pertahanan Wiranegara di Pasuruan, dan Wiranegara sendiri tewas dalam pertempuran di Bangil. Sepeninggalnya, anak-cucunya melanjutkan perjuangan, dengan kembali menjadi-kan Malang sebagai sentra perlawanan. Mereka mendapat dukungan dari sultan terguling Amangkurat III (Sunan Mas), Pangeran Singasari (saudara Hamengkubuwana I dan sekaligus paman Pakubuwana III), Adipati Mlayakusuma, serta para pejuang dari daerah-daerah lain yang mengalir masuk ke Malang sejak 1757-1825. Pasca Perang Jawa yang dipimpin oleh Pangeran Diponegoro (1825-1830), sejumlah lasykar Diponegoro menyusup ke Malang, khususnya di Malang selatan. Sebagian lainnya menyusup hingga ke wilayah Kota Malang dan Singosari. Bahkan, diantara mereka ditokohkan oleh warga setempat, seperti Kanjeng Kiai Zakaria II (Eyang Djoego) di Kesamben dan Gunung Kawi, Honggo Koesoemo di Kota Malang, serta Hamimuddin di Bungkuk Singosari.

Kota Malang yang berada di lingkung gunung, terisolasi oleh sejumlah aliran su-ngai (Brantas, Metro, Bango, Amprong), dan kala itu berhutan cukup lebat adalah tempat cocok bagi basis konsolidasi untuk lancarkan kembali serangan terhadap lawan (Kompeni Belanda dan Mataram). Dalam jangka lebih dari 60 tahun (1706-1767), Malang dijadikan basis perlawanan. Perlawanan baru pupus tahun 1767, ketika Kompeni Belanda berhasil menguasai Malang dan mendirikan benteng (loge, dalam lidah Jawa menjadi “loji”) di utara aliran Bantas. Kendati demikian, hingga empat tahun sesudahnya (1767-1771), pertempur-an sporadis masih berlangsung. Pada tahun 1768 Pangeran Singasari ditangkap, disusul penangkapan keturunan terakhir Surapati pada tahun 1771. Kekacauan terjadi di Malang yang terjadi lebih dari setengah abad itu menjadikan kawasan ini nyaris tidak berpenghuni. Hal ini dapat dilihat dari jumlah penduduknya. Pada tahun 1905, yakni 135 tahun sesudah pendudukan Belanda atas Malang), penduduknya hanya berjumah 30.000 orang. Pada ta-hun 1920 jumlah penduduk di Malang meningkat jadi 46. 500 jiwa, yang terdiri atas 40.000 orang pribumi, 4.000 orang Timur Asing dan 2.500 orang Eropa.

Untuk mengamankan dirinya tentara Kompeni mendirikan rumah-benteng (loji) di utara aliran Brantas, yang kini menjadi areal Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) “Syaiful Anwar”. Pada sekitar tahun 1800-an loji ini dialihfungsikan jadi Rumah Sakit Militer (Militair Hospitaal), yakni setelah pertahan militer digeser kearah timur, mulai dari belakang Militair Hospitaal hingga Rampal. Lokasi Rampal Ganizoen lebih dekat dengan pusat perlawanan Pribumi yang berada di seberang selatan sungai Brantas, yaitu di Tumenggungan. Daerah bekas loji pertama dan sekitarnya hingga kini disebut “Klojen Lor”. Toponimi “Klojen” meru- pakan kata jadian yang terbentuk dari “ka-loji-an”. Lokasi loji yang pertama cocok sebagai tempat pertahanan, karena berada di tanah membukit pada seberang utara Brantas, yang terpisah dengan lokasi pertahanan pejuang Pribumi di Tumenggungan. Selain itu bila suatu waktu terjadi serangan dari pejuang Pribumi, pasukan Kompeni bisa meloloskan diri lewat terowongan yang ditembuskan ke lembah Brantas. Pada tahun 1800-an itu pula didirikan benteng kedua, dengan lokasi lebih ke arah selatan. Warga setempat menamai eks lokasi loji kedua dan daerah sekitarnya dengan “Klojen Kidul (Loji Selatan)”. Instalasi pertahanan militer lain dibangun jauh di utara, yaitu di Lawang, yang menjadi “pintu” masuk utama ke wilayah Malang. Oleh karenanya, cukup alasan untuk mempredikati Malang sebagai “Kota Garnizoen”. Bahkan, hingga kini Malang menjadi basis militer. Bukan saja menjadi pang-kalan militer Angkatan Darat, namun juga pangkalan Angkatan Udara dan Marinir.

Kendati Kompeni Belanda berhasil menduduki Malang (1767), namun bukan ber-arti bahwa perlawanan rakyat serta merta berakhir. Hingga empat tahun berikutnya (1771) masih berlangsung pertempuran-pertempuran sporadis. Kondisi itu yang antara lain menja-di pertimbanga untuk tidak segera membangun rumah tinggal di luar loji. Masih dibutuhkan waktu hingga 50 tahun untuk berani membuat rumah tinggal di luar loji. Pada tahun 1821, ketika kedudukan Kompeni Belanda di Malang mulai mantap, mulai dibangun rumah-rumah tinggal di luar loji. Itupun mula-mula dididrikan tidak jauh dari loji, di sepanjang jalan Claket dan Oro-oro Dowo pada seberang utara dan selatan Brantas serta Klojen Lor dan Rampal. Kemudian, setelah didirikan benteng yang kedua (Loji Selatan) pada tahun 1800-an, orang-orang Belanda mulai berani membuat rumah tinggal tak jauh dari loji. Benteng ini seakan melindungi permukiman orang Belanda yang ada di Taloon, Tongan, Kasin, Kayutangan, Sawahan dan Kauman, dan sekaligus pelindung bagi pusat pemerintahan yang berada di pusat kota (Alon-alon). Ekspansi militer Kompeni Belanda ke Malang (1767) menjadi titik mula bagi munculnya permukiman-militer Belanda di Malang, yang nantinya berkembang jadi permukiman-sipil. Pada tahun 1826-1867, ketika kedudukan Belanda kian mantap, mu-lailah dilakukan penataan kota sesuai dengan kepentingan masyarakat kolonial. (bersambung)

WOW, masih bersambung... oh iya kalau anda teliti di artikel dia atas ada tulisan berwarna merah, kenapa? karena itu nama daerah kabupaten tempat tinggal saya hehehe, pasti jarang dengarkan? lawang dalam Bahasa Indonesia berarti pintu, jadi siapa saja yang mau ke Malang harus singgah ke tempat saya dulu, karena dimana mana kalau mau bertamu harus lewat "pintu" :)




Thursday, October 16, 2008

Krisis Amerika* (*baca = global)


Amerika sedang mengalami krisis yang dahsyat, Kinerja Presiden Bush selama 8 tahun belakang menjadi penyebab utama munculnya krisis yang dialami Amerika. Limpahan dana untuk biaya perang dan bantuan untuk Israel membuat kondisi keuangan di Amerika kacau. Tapi bukan Amerika kalau tidak bikin heboh, krisis Amerika sekarang bukan lagi dikenal dengan krisis Amerika, tapi krisis global. Semua negara di dunia terkena imbas dari krisis yang dialami negara tersebut. Indonesia pun tidak luput dari imbasnya, IHSG terus anjlok, Rupiah mengkerut dan lain lain, ini semakin menambah problematika bangsa. Kenapa? padahal Amerika yang krisis kenapa kita juga ikut2an? Itulah akibatnya kalau kita terlalu "menyusu" pada orang lain, ketika susunya tidak lancar menangislah kita.

Krisis Global yang melanda sekarang juga disebut - sebut sebagai akhir dari era kapitalisme. Kapitalisme yang mengekang dunia dalam dekade terakhir semakin terlihat kebobrokannya dari tahun ke tahun dan akhirnya sampai ke dalam krisis global saat ini. Sekarang tinggal menuju kelanjutan episode ini, apakah Kapitalisme tetap dipegang ataukah ada sistem lain yang menjadi penggantinya?

Yang paling penting adalah bagaimana negara ini menjadi mandiri bukan kuli sehingga kalau kalau ada negara yang terkena krisis kita bisa menolak ajakan mereka, atau kalau kita terkena krisis maka negara lain tidak bisa menolak ajakan kita untuk krisis bersama, sebagaimana yang dilakukan Amerika saat ini. Pak Karno pernah berkata kalau dalam suatu negara banyak penduduknya yang jadi kuli maka kita akan menjadi kuli bagi negara lainnya. kalau dulu merdeka atau mati , sekarang mandiri atau kuli...

Wednesday, October 15, 2008

Wong jowo Asli??? Oyi


Kebetulan saya bergabung dengan situs jejaring sosial yang bernama facebook, fiturnya lebih lebih lengkap dari pada friendster dan itu membuat saya juga lebih lebih bingung ngurusinnya. Pernah saya cek facebook saya ternyata ada teman yang menantang dengan kuis berjudul "how jawa are you?",,, asal tahu saja gaya bicara saya "kata teman2" medok, tapi saya biasa saja sebenarnya, jadi saya sangat yakin kalau nanti dapat nilai sempurna... dengan rasa sedikit malas saya membuka kuis itu, dan saya langsung tersenyum simpul melihat pertanyaan pertanyaan yang tertera sambil berkata "opo iki rek?" (apa ini?). Masya Allah ternyata soalnya banyak yang sulit, tapi mau tidak mau kucoba, akhirnya hasil pertama adalah WONG JOWO PALSU, waduh gimana tidak stress dikatain mesin WONG JOWO PALSU, saya ulangi lagi (pertanyaannya sama) dan Alhamdulillah jawabanya tetap..........yaaah yang penting tidak menurunlah (atau hasil ini yang paling rendah ya?) , merasa dilecehkan saya coba untuk yang ketiga kalinya dan Alhamdulillah sekarang benar2 Alhamdulillah mesinnya berkata jujur: WONG JOWO ASLI. kalau sampai gagal lagi,,,,,,,,apa kata dunia?

Melihat kenyataan yang ada pada diri saya tadi, saya semakin menyadari bahwa kebudayaan Indonesia sudah kita anggap remeh padahal kita hanya mengetahui sedikit sekali tentang kebudayaan kita, kita malah lebih tahu kebudayaan orang barat.... ya intropeksi adalah jalannya

Oh iya,Alhamdulillah saya sudah mempunyai facebook, kalau mau di add ya silahkan... klo tidak nge add pasti belum punya facebook, makanya bikin dulu.....oyi rek!!!

Sukses Film Laskar Pelangi


Film Laskar pelangi (LP) tanpa diduga menjadi film yang amat sangat laris bahkan mengalahkan film - film Indonesia lainnya, padahal bila dilihat dari sejarah film yan diangkat dari novel pasti tidak akan terlalu sukses karena isi filmnya jauh di bawah novel aslinya ( film ayat ayat cinta menurut saya 100% gagal karena inti novel tidak tampak dalam film, tapi tidak tahu kenapa banyak yang mengacungkan jempol untuk film itu, termasuk Presiden!!! aduuuh apakah orang2 sudah mulai malas baca sehingga tidak baca novelnya dulu?). Loh bukannya di film LP banyak sekali perbedaanya dengan novelnya? Memang, tapi sang sutradara Riri riza dapat menyelami sepenuhnya pikiran pengarang LP yaitu Andrea Hirata, sehingga walaupun di film ada perbedaan cerita tetapi makna yang ingin disampaikan oleh Andrea hirata tetap tersampaikan (beda dengan AAC dimana sutradaranya memaksakan memakai kacamatanya sendiri, menurut saya)

Film Laskar Pelangi adalah film yang saya rekomendasikan kepada para anak anak terutama SD dan SMP, agar mereka menyadari betapa hidup ini sangatlah indah dan harus diperjuangkan. Para orangtua jangan ragu untuk mendorong anaknya pergi ke bioskop untuk menonton film ini.

5 jempol untuk film ini!!!

Caleg Artis, berpolitik atau berakting?


Sebuah fenomena terjadi di dunia politik Indonesia, sebuah jenjang karir baru telah terbentuk yaitu mau jadi caleg, main sinetron dulu dong.
Semua orang tidak meragukan lagi kualitas akting para artis di layar kaca, semua orang minimal pernah satu kali melihat wajah para artis yang sering nongol di TV, tapi apakah ada yang mengetahui kualitas mereka dalam mengarungi dunia politik? Memang ada artis yang sudah menggeluti dunia politik selama beberapa tahun dan baru tahun belakangan diberi kesempatan untuk maju dalam pemilihan. Hal itu tidak menjadi masalah karena artis tersebut sudah melalui prosedur yang ada, tapi yang menjadi masalah adalah artis yang "dimanfaatkan" oleh beberapa parpol untuk menarik suara rakyat (duh lagi - lagi rakyat menjadi sasaran tikus - tikus pemimpi) Dan maaf saya tidak sembarang menuduh karena saya melihat sendiri bagaimana para kader beberapa parpol memprotes petingginya karena para artis dianggap "melangkahi" mereka untuk menjadi pejabat.

Saya tidak tahu apa penyebab fenomena ini terjadi, tapi yang paling saya ingat adalah terpilihnya aktor sukses Arnold Schwarzenneger sebagai Gubernur California. Ah saya tidak mau membahas asal historisnya, ga ada untungnya. Yang paling penting dan yang harus diingat oleh para caleg artis adalah tahu diri, mereka harus sadar, mereka itu hanya dijadikan sebagai "magnet suara" atau memang kader pilihan parpol. Ingat tiap scene tidak bisa di-cut, ini masalah puluhan juta nyawa manusia.

Tawuran Lagi...


Di saat dunia lagi resah, di saat negara sedang bingung, di saat rakyat sengsara... masih ada perbuatan memalukan antara kaum intelektual dengan kaum intelektual.

2 kampus di Jakarta sedang panas - panasnya, entah isu apa yang memulai keributan yang terjadi. Tapi yang pasti isu pemicu keributan itu belum diketahui kebenarannya. Para Mahasiswa adalah salah satu tonggak reformasi, bahkan bila pada era Bung Tomo dikenal yang namanya mahasiswa maka pasti pelopor Kebangkitan Nasional itu adalah Bung Tomo.

Dan sungguh pada saat krisis inilah peran para pemikir muda kembali diperlukan, ketika Kapitalis yang diusung kebanyakan negara di dunia sudah jebol.

sungguh ironis bila tawuran ini terus berlanjut,

"Aku menggugat yang tua-tua untuk mengingat kembali akan penderitaan-penderitaannya dan melenyapkan penderitaan itu. Aku menggugat pemuda untuk membebaskan nasib mereka dan bekerja keras untuk masa depan bangsa," inilah kata - kata warisan dari Presiden pertama Republik Indonesia. Ia mengajak semua orang baik yang tua maupun muda, karena apabila salah satunya mati, maka matilah semua.

Bahkan Pak Sukarno pernah berkata
“Berikan aku 1000 orang tua, niscaya akan kucabut semeru dari akarnya, berikan aku 1 pemuda, niscaya akan kuguncangkan dunia”
Subhanallah! betapa beliau menaruh harapan yang sangat besar kepada pemuda, tapi melihat beberapa kejadian yang terjadi diantara pemuda Indonesia saat ini beliau pasti miris melihatnya

Bangkitlah pemuda, sesungguhnya seribu langkah itu dimulai dari langkah pertama, tiada langkah pertama maka tiada langkah keseribu. Mari kita mulai dari sekarang....

Tuesday, October 14, 2008

Keanehan Skorsing Komdis buat Mbamba


Mbamba adalah salah satu dari pemain asing yang dimiliki Arema Malang, dia juga salah satu dari sedikit pemain yang pernah merumput di Liga UEFA Eropa. Di Eropa Mbamba adalah salah satu pemain yang sedikit mengoleksi kartu, tapi di Indonesia dia adalah raja kartu!!!

Pasti anda bertanya - tanya, mengapa ia menjadi raja kartu? apakah permainannya kasar? tidak, permainanya sangat berkelas. jadi, mengapa dia banyak mengoleksi kartu? karena Mbamba terlalu sering protes ke wasit....pemain kelas Eropa adalah pemain yang sarat pengalaman, dia tidak akan protes dengan keras kalau wasitnya tidak keterlaluan tapi yang terjadi di Indonesia menjadi salah satu bukti masih kurang tertatanya program2 yang berjalan.

Pada puncaknya terjadi ketika Arema Malang menjamu PKT Bontang, pada saat itu Mbamba ditakle dengan keras oleh bek PKT, melihat wasit tidak mengeluarkan kartu Mbamba langsung protes, tanpa ba bi bu wasit langsung mengganjar Mbamba kartu kuning, merasa tidak bersalah dia bertanya kepada wasit kenapa dirinya dikasih kartu kuning, tapi si wasit bukan memberi penjelasan malah memberi kartu kuning kedua yang berarti kartu merah. Merasa dirugikan Mbamba langsung keluar lapangan dan membanting papan pergantian pemain. (Wasit saat itu adalah SUPRIHATIN)

Keanehanpun terjadi di sidang Komdis, Mbamba yang dipanggil untuk memberi verifikasi langsung diganjar 5 tahun tanpa basa basi oleh komdis, para wartawan yang menyaksikanpun tak bisa menyembunyikan keterkejutan mereka, mereka yang hadir serentak mengucapkan "haaaaaa", seolah - olah kata2 5 tahun itu tidak akan pernah diucapkan oleh Komdis. Bahkan Komdis tidak memperdulikan sama sekali pengakuan bersalah Mbamba. Padahal beberapa hari sebelumnya hukuman manajer Arema dikurangi setengah karena mengaku salah.

sungguh aneh kalau pemain protes ke wasit itu diberi skorsing 5 tahun, bukankah kartu merah sudah cukup mewakili?

bahkan Mbamba mengatakan pada media online di malang "ada yang tidak suka saya bermain di Indonesia"

Mbamba si santun dari Eropa, menjadi pesakitan di Indonesia

Ada apa?????????

Obama VS McCain


Obama VS McCain adalah pertarungan dua kandidat pemimpin negeri yang (katanya) paling digdaya di masa ini. Maka tidak heran semua mata manusia di dunia melirik ingin tahu apa yang akan terjadi. Obama pembela kaum menengah ke bawah lebih difavoritkan daripada McCain yang membela kaum borjuis, kebanyakan warga Amerika menilai Obama lebih pantas menyandang gelar tertinggi di USA daripada McCain karena ketenangan bicara dan targetnya yang lebih terpapar daripada McCain. Sebagaimana kita ketahui dalam berita - berita di TV bahwa kebanyakan serangan yang dilontarkan oleh kubu McCain adalah tudingan miring terhadap Obama bukan pada kebijakan yang akan dilakukan Obama, dan Obama menjawab semua dengan sangat mematikan yaitu intinya "McCain hanya mengalihkan pembicaraan saja" atau "McCain menuduh saya macam - macam karena dia tidak punya kebaikan yang bisa diperlihatkan".

Hebat!!! Cerdas!!! itulah pikiran saya ketika mendengar respon atas serangan2 McCain atas dirinya. Ketenangan dalam berpolitik sungguh sangat jarang, apalagi di dalam dunia politik Amerika yang sangat penuh sensasi.

Obama lebih diunggulkan juga karena dia melawan rezim Bush, yang terlihat "hilang akal sehat", bagaimana tidak dalam perang Iraq Amerika memang menang, tapi ternyata tuduhan yang menjadi landasan untuk berperang ternyata tidak terbukti, hal ini membuat kecewa sebagian besar warga AS karena uang yang dikeluarkan untuk pembiayaan perang tidaklah sedikit, belum para keluarga yang kehilangan anggotanya di medan perang. Dan hal ini lebih diperparah dengan krisis yang menimpa AS saat ini.Kenyataan bahwa McCain adalah "teman tapi mesra" Bush membuat popularitas McCain melorot.

Dilihat dari mana saja, Obama tampak lebih unggul...tapi melihat Pemilu terakhir di AS yang berbau kontroversi dimana Bush tiba2 membalikkan keadaan di penghitungan terakhir... dan saya takut Obama akan mengalami kesialan serupa...

Apa itu Blog?


Bwat saya blog itu adalah sarana untuk berkreasi secara bebas sebebas - bebasnya, masalah melanggar hak asasi orang lain itu balik ke diri blogger masing2. Bagi saya Blogger sejati adalah yang menganut azas bebas bertanggung jawab, sedangkan yang menganut azas yang lain memang bisa disebut blogger tapi masih belum "sejati".

Blog juga sarana untuk curhat, siapapun yang mempunyai masalah yang sulit dibicarakan dengan orang lain maka blog dapat menjadi salah satu solusinya. Dengan dia menulis Blog curhat secara tidak langsung ia menumpahkan segala rasa di hatinya. Manfaat dari Blog curhat ialah kita dapat menyembunyikan siapa kita dan kita bisa mendapat solusi dari masalah kita dari semua orang di seluruh negeri

Blog adalah suatu fenomena yang juga dapat membuat kita kaya mendadak, banyak sekali program ads yang dapat kita ikuti. Semakin banyak kita mengikuti program ads semakin besar pula kesempatan kita mengeruk rupiah atau bahkan dollar.

Siapa yang belum punya blog???? segeralah membuat, walau isinya hanya sepatah dua patah kata, tapi siapa tahu bermanfaat bagi seseorang di belahan dunia lain.

itulah Blog, menurut kamu?